SURABAYA (stiesia.ac.id)-Dalam rangka mendukung kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Tax Center dan Customs Center STIESIA Surabaya berkolaborasi memberikan pembinaan kepada UMKM batik “Ngejreng”.
Hal tersebut dilaksanakan dalam kegiatan Business Development Services (BDS) yang diselenggarakan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I bersama Forum Tax Center Surabaya di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Pembinaan UMKM Batik Ngejreng dilakukan dengan menghadirkan narasumber dari DJP Kanwil Jawa Timur I.
Pada kegiatan ini, dua topik utama disampaikan kepada para pelaku UMKM yakni “Hak dan Kewajiban Perpajakan UMKM” dan “Strategi Digital Marketing”.
Dua narasumber inspiratif dihadirkan untuk memberikan edukasi yang relevan dan aplikatif kepada pelaku UMKM.
Narasumber pertama, Ibu Gisella Ayu Pradipta, S.E. Penyuluh Pajak UMKM ini memberikan materi tentang “Hak dan Kewajiban Perpajakan UMKM”.
Dlam pemaparannya, narasumber dari DJP Kanwil Jawa Timur I ini menjelskan proses dan manfaat registrasi NPWP untuk pelaku UMKM. Selain itu, juga dijelaskan tentang pajak penghasilan (PPh) Final UMKM sebesar 0.5% dan tata cara pelaporan SPT secara sederhana.
Di samping hal tersebut di atas, juga diungkap tentang fasilitas perpajakan yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk mendukung pengembangan usaha mereka.
Agar memudahkan pemahaman, narasumber juga mengangkat studi kasus praktis terkait pengelolaan pajak yang efisien dalam operasional UMKM.
“Melalui penyuluhan ini, pelaku UMKM merupakan bagian dari upaya penguatan bisnis sehingga dapat diharapkan lebih memahami pentingnya perpajakan dalam mendukung pengembangan usaha mereka, sekaligus memperoleh wawasan tentang cara mengelola kewajiban pajak dengan lebih baik,” kata Ibu Gisella.
Narasumber berikutnya, Anugerah Akbar Perkasa, S.Ds. Pemilik dan Graphic Designer “Monokrom Studio” ini memberikan materi tentang “Digital Marketing”.
Dalam pemaparannya, Bapak Anugerah membahas tentang teknik membangun merek yang kuat melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan TikTok.
Termasuk juga diungkapkan optimalisasi konten kreatif untuk menarik perhatian pasar lokal dan global, strategi pemasaran melalui e-commerce serta tips untuk memperluas jangkauan produk batik “Ngejreng”. Juga diberikan bagaimana menggunakan alat desain dan analitik untuk mengukur efektivitas promosi digital.
Anugerah Akbar Perkasa juga membagikan pengalaman pribadi sebagai wirausaha kreatif, yang memberikan motivasi bagi pelaku UMKM untuk terus berinovasi dalam pemasaran produk mereka.
“Dengan pendekatan ini, pelaku UMKM diharapkan dapat meningkatkan kehadiran digital mereka dan meraih peluang baru melalui strategi pemasaran modern,” terang pemilik dan graphic designer “Monokrom Studio”.
Pembinaan yang dilakukan Tax Center dan Customs Center STIESIA Surabaya diapresiasi positif oleh pelaku UMKM Batik Ngejreng, Ibu Virna Setyawati.
Menurutnya, pembinaan mencerminkan komitmen Tax Center dan Customs Center STIESIA Surabaya dalam mendukung transformasi UMKM melalui edukasi yang terarah dan kolaborasi lintas sektor.
Dengan pembekalan materi dari kedua narasumber ahli, diharapkan pelaku UMKM batik “Ngejreng” dapat lebih siap menghadapi tantangan perpajakan sekaligus memanfaatkan peluang digital untuk memperluas pasar.
Selain meningkatkan kapasitas individu pelaku usaha, acara ini juga menjadi wadah untuk mempererat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan praktisi dalam membangun ekosistem UMKM yang lebih maju, inovatif, dan berdaya saing.
Penulis/Foto : Wimba Respatia, S.E., M.Ak., Ak., CA
Editor : Fathurrochman Al Aziz