SURABAYA (stiesia.ac.id)–Kamis 09 Januari 2025, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan British Council English Score Indonesia.
Tak hanya penandatanganan MoU, namun juga dilaksanakan kuliah tamu internasional untuk mahasiswa dan dosen STIESIA dengan pembicara utama, Colm Downes, The Former British Council Director Education, English and Society.
Acara diawali dengan pementasan tari dari UKM Tari STIESIA. Sambutan Ketua STIESIA, ibu Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., CA. kemudian diikuti sambutan Mr. Abdurrohman selaku Senior Account Manager dari British Council English Score.
Dalam sambutannya, kedua belah pihak sama-sama mengharapkan terjalinnya hubungan kerja sama yang harmonis antar satu sama lain. Untuk merealisasikan kerja sama tersebut, selanjutnya, dilaksanakan penandatanganan MoU.
Di antara kedua pihak yang dipimpin oleh ibu Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., CA dari STIESIA dan Mr. Abdurrohman sebagai perwakilan dari British Council English Score
Setelah penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan kuliah tamu dengan pembicara Mr. Colm Downes, seorang praktisi di bidang English Language Teaching dan merupakan penulis buku internasional. Salah satu karyanya berjudul “English Teacher Professional Development in Indonesia: Current Landscape and Future Directions”, yang diterbitkan oleh British Council Indonesia pada tahun 2024.
Pada hari itu, Mr.Colm Downes membawakan materi kuliah tamu bertajuk “Realizing the Power of AI: Improving English Language Proficiency, Assessment, and Global Competitiveness in Indonesian Higher Education”
Dalam pemaparannya, Mr Colm mengkhawatirkan realita di lapangan bahwa guru-guru Bahasa Inggris di Indonesia masih belum memiliki sertifikasi yang menjadi standar kualifikasi. Mr. Downes juga mengungkapkan dua kemampuan utama yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap SDM agar dapat sukses di era teknologi ini. Pertama adalah keahlian berbahasa inggris dan kedua adalah literasi digital yang mumpuni.
Mr. Colm Downes menyampaikan mengenai bagaimana kualifikasi berbahasa Inggris semakin lama menjadi semakin penting dan semakin banyak perusahaan yang mewajibkan agar calon pegawainya sudah mengambil tes bahasa inggris.
Hal tersebut, membuat keahlian berbahasa Inggris menjadi salah satu kebutuhan tambahan yang wajib dimiliki oleh setiap SDM di masa yang akan datang. Namun melakukan pembelajaran bahasa inggris sering kali menjadi permasalahaan. Mengikuti kursus dan placement test membutuhkan penempatan waktu khusus yang tidak selalu dimiliki oleh setiap SDM.
Namun di era teknologi ini, Mr. Downes mengatakan kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi solusi terhadap permasalahaan peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Selama ini, A.I. mendapatkan kesan buruk karena sering dikaitkan sebagai solusi instan dalam menyelesaikan tugas perkuliahaan yang membuat hilangnya proses transfer ilmu pengetahuan.
Tetapi, dengan penggunaan yang tepat, AI dapat digunakan sebagai alat pendukung proses pembelajaran, khususnya pada keahlian berbahasa Inggris.
Saat ini, telah banyak aplikasi di telepon pintar yang dapat memberikan layanan belajar Bahasa Inggris secara luring. Calon pegawai tidak perlu lagi repot untuk meluangkan waktunya untuk kursus, kini mereka dapat melakukan pembelajaran dan pengujian kemampuan berbahasa inggris mereka dari mana saja dengan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis : Vinza Hedi Satria, S.Kom., M.Kom.
Editor : Fathurrochman Al Aziz
Foto : Humas