SIDOARJO (stiesia.ac.id)–Sebanyak 21 dari 27 desa tersebar di 6 kecamatan di Sidoarjo teridentifikasi memiliki potensi yang jelas untuk mengembangkan unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
Hal tersebut terungkap dalam Ekspose Hasil Kajian Potensi Desa yang digelar kerjasama antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sidoarjo bersama dengan STIESIA Surabaya, Jumat, 13 Desember 2024. Kegiatan ekspos tersebut bertujuan untuk memaparkan hasil penelitian pemetaan potensi 27 desa yang ada di 6 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Enam kecamatan tersebut antara lain Tarik, Tanggulangin, Prambon, Krembung, Porong dan Tulangan.
Hadir dari STIESIA Surabaya, Bapak Dr. Suwitho, M.Si., Ibu Widhi Ariestianti Rochdianingrum, S.E., M.M., Ibu Rika Rahayu, S.M., M.B.A., dan ibu Ardilla Ayu Kirana, S.A., M.A. Ak., dan Ibu Dr. Emeralda Ayu Kusuma, S.Sos., M.Si. yang juga salah satu pengurus Perpendiknas Surabaya, badan hukum pengelola STIESIA Surabaya.
Sedangkan Dinas PMD Sidoarjo hadir Bapak Radik Heru Utomo SP, Ibu Ninik Sulastri, SE, dan Ibu Lailatul Maghfiroh.
Dalam diskusi ekspos tersebut terungkap delapan aspek utama keberhasilan BUMDesa antara lain: 1) Peran kepala desa dalam pembentukan BUMDesa, 2) Antusiasme warga dan perangkat desa terhadap BUMDesa, 3) Pengolahan sampah, 4) Kerjasama antardesa, 5) Pengelolaan aset desa, 6) Program ketahanan pangan, 7) Kerjasama pendanaan, 8) Aspek kelembagaan dan tata kelola BUMDesa.
Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa dari 27 desa yang dianalisis, sebanyak 21 desa telah teridentifikasi memiliki potensi yang jelas untuk mengembangkan BUMDesa.
Penelitian ini melibatkan analisis mendalam terhadap sumber daya manusia, sumber daya alam, kelembagaan, sarana dan prasarana, serta potensi ekonomi di setiap desa. Proses pemetaan dilakukan melalui beberapa langkah strategis. Pemetaan yang dilakukan meliputi: a) Sosialisasi rencana pembentukan BUMDesa, b) Pembentukan tim kerja c) Pengumpulan dan analisis data, d) Pelaporan dan rekomendasi, e) Musyawarah desa, f) Penyusunan policy brief, dan g) Penyerahan laporan.
Hasil penelitian yang dilakukan tim dosen STIESIA terungkap setiap desa menunjukkan keunggulan unik berdasarkan potensi masing-masing yang dimiliki desa. Analisis SWOT yang bertujuan membantu identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman digunakan untuk mengidentifikasi indikator potensi dan menentukan strategi yang sesuai.
Berdasarkan analisis terhadap potensi desa yang ada, beberapa saran diberikan kepada perangkat desa dan pemerintah daerah terkait, antara lain:
- Menggerakkan Anggota:
Melibatkan anggota masyarakat secara aktif dalam pengelolaan BUMDesa untuk meningkatkan kontribusi terhadap operasional usaha.
- Pengembangan Jejaring Usaha:
Membangun jejaring dengan pelaku bisnis lokal dan regional untuk memperluas peluang pasar.
- Promosi Produk:
Meningkatkan promosi produk melalui media sosial, bazaar, dan acara lokal.
- Peningkatan Keterampilan:
Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola usaha BUMDesa.
- Dukungan Pemerintah Desa:
Memperkuat dukungan pemerintah desa dan lembaga terkait untuk memperkuat kapasitas BUMDesa sebagai motor ekonomi desa.
Dengan implementasi saran-saran tersebut, diharapkan BUMDesa dapat berfungsi secara optimal, memberikan dampak positif terhadap perekonomian desa, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong pengembangan ekonomi desa melalui BUMDesa.
Hasil penelitian dan rekomendasi yang telah dipaparkan diharapkan dapat menjadi pedoman bagi perangkat desa dan masyarakat dalam membangun BUMDesa yang tangguh dan berdaya saing. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pembentukan dan pengembangan BUMDesa sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian ekonomi desa di wilayahnya.
Penulis/Foto : Tim Dosen STIESIA