Selenggarakan Shalat Id, Keluarga Besar Perpendiknas STIESIA Bagikan Daging Kurban pada Warga Sekitar

SURABAYA (stiesia.ac.id)-Keluarga besar Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Nasional (Perpendiknas) Surabaya menggelar shalat Idul Adha 1446 Hijriyah dan penyembelihan dan pendistribusian hewan qurban, Jumat 6 Juni 2025.

Shalat Idul Adha yang diselenggarakan di kampus Menur Pumpungan Surabaya ini diikuti tak hanya oleh civitas academica kampus yang dulu populer dengan nama Akademi Pajak dan Keuangan, STIPAK dan STIKI ini, namun juga warga sekitar kampus yang beralamat di Jl Menur Pumpungan No. 30 Surabaya.

Bertindak sebagai imam dan khotib shalat Idul Adha Prof. Dr. Samsun Niam, M.Ag, yang juga Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Dalam khotbahnya, Prof. Dr. Samsun Niam, M.Ag., mengungkapkan kembali peristiwa turunnya perintah Allah Swt kepada Nabi Ibrahim sebagaimana kisahnya diungkap dalam Al Qur’an surat As-Asffat ayat 102.

Dikisahkan, setelah bermimpi menyembelih Nabi Ismail, putra yang sangat dicintainya, Nabi Ibrahim kemudian meminta pendapat putranya tersebut tentang mimpinya. Nabi Ismail pun menjawab pertanyaan sang ayah tanpa basa basi dan ragu-ragu dengan meminta ayahnya untuk melakukan apa yang dilihatnya dalam mimpi.

Nabi Ibrahim pun benar benar melaksanakan apa yang dikatakan putranya. Dan ketika leher Nabi Ismail hendak dipotong dengan pisau tajam Nabi Ibrahim, saat itulah Allah Swt mengganti tubuh Nabi Ismail dengan seekor domba.

Prof. Samsun Niam mengatakan perintah Allah Swt kepada Nabi Ibrahim memotong leher putranya merupakan perintah alegoris simbolis yang tidak boleh ditiru apa adanya. “Perintah itu sebagai ujian dari Allah Swt kepada hambanya yang bernama Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail,” ujar Prof. Samsun Niam.

Peristiwa diujinya keimanan, kesabaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ini dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini terutama dikaitkan dengan pendidikan bagi anak anak yang disebut Generasi Z yang sudah melek teknologi. Hal tersebut terutama jika dikaitkan dengan pendidikan dalam keluarga. “Pendidikan keluarga menentukan kepribadian anak anak yang berkarakter, anak anak yang berakhlaqul karimah di samping penciptaan lingkungan di luar keluarga seperti di sekolah,” ujar Prof. Samsun Niam.

Ujian Allah Swt terhadap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memberikan pelajaran berharga bagi para orangtua. Pelajaran pertama, yakni pentingnya menanamkan akidah Islamiyah. Kedua, pelajaran yang bisa diambil yakni tentang pembentukan keluarga sakinah yang diperoleh melalui proses pembangunan keimanan dan ketakwaan. Dan yang ketiga adalah pelajaran mewujudkan kasih sayang pada anak.

Usai shalat Idul Adha, panitia Idul Kurban melaksanakan prosesi penyembelihan dan pembagian daging hewan Kurban kepada masyarakat sekitar kampus, panti asuhan, yayasan sosial, donatur, sebagian karyawan dan pensiun karyawan keluarga besar Perpendiknas.

Dalam kesempatan kali ini, Keluarga besar Perpendiknas Surabaya berkurban sebanyak 6 ekor sapi yang diserahkan dalam kemasan sebanyak hampir 900 kantong atau paket.

Sebelum penyembelihan, Ketua Perpendiknas Surabaya Dra Endang Dwi Retnani, M.Si., Ak., CA., secara simbolis menyerahkan sapi yang hendak disembelih kepada Ketua Panitia Drs Achmad Djuraidi, M.Si.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan sebagai bentuk ibadah sekaligus sarana mempererat hubungan sosial antara kampus dengan masyarakat.

Penulis : Fathurrochman Al Aziz

Foto       : Humas

Diposting Oleh :

Tags :