Ekonomi FYP: Bagaimana Konten Viral Tiktok Menggerakkan Roda Ekonomi

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA )

Perusahaan teknologi Tiongkok, ByteDance pertama kali meluncurkan TikTok pada tahun 2016 dengan sebutan Douyin, kemudian tahun 2018 diluncurkan secara internasional dengan nama TikTok. Saat ini TikTok menjadi salah satu aplikasi dengan pengguna terbanyak serta menjadi salah satu aplikasi yang populer di dunia. Kemunculan aplikasi TikTok memberikan dampak positif dan negatif bagi pengguna aplikasi tersebut. Dampak positif penggunaan TikTok dapat dilihat dari inovasi, pengetahuan, dan keahlian. Pembuatan video konten yang menarik memerlukan kreativitas dan inovasi sehingga banyak pengguna mulai mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam membuat video TikTok. Selain itu, dampak negatif penggunaan TikTok dapat dilihat dari tingkat penggunaan aplikasi itu sendiri. Sebagian besar pengguna aplikasi TikTok tidak bisa mengontrol durasi penggunaan aplikasi, bahkan beberapa pengguna memanfaatkan aplikasi TikTok untuk mengungkapkan kemarahan dan kebencian terhadap orang lain. Namun setiap aplikasi yang bersifat sosial media pasti memiliki sisi positif dan negatif.

Saat ini, TikTok tidak hanya digunakan sebagai platform hiburan atau hanya sekedar membuat video konten untuk hiburan semata, tetapi TikTok dapat menjadi penggerak roda ekonomi bagi suatu negara. TikTok berpotensi besar dalam mendorong perekonomian yang tercermin dalam potensi adanya transformasi digital yang dapat menghasilkan nilai ekonomi digital. TikTok dapat membuat ekosistem ekonomi digital yang melibatkan beberapa pemain seperti konten kreator, merek, UMKM dan bahkan pemerintah. Bagi konten kreator, viral video di TikTok dapat menciptakan exposure yang menghasilkan endorsement, brand deals, dan bahkan penghasilan langsung dari TikTok Creator Fund. Selain itu, viralitas dapat menciptakan ekonomi iklan digital, ketika sebuah video viral di TikTok, maka viralitas akan mendorong engagement, sehingga perusahaan rela membayar mahal untuk iklan di TikTok.

UMKM dan produk lokal Indonesia juga memperoleh manfaat dari viralitas video TikTok. Beberapa produk lokal seperti Es The Indonesia, Citayam Fashion Week, atau keripik pedas Maicih mengalami lonjakan penjualan akibat video viral di TikTok. Hal ini memicu kenaikan omzet UMKM dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, konten viral di TikTok dapat membuat perubahan perilaku konsumsi dan pola ekonomi pada Gen Z. Pengguna terbesar TikTok yaitu Gen Z, lebih cepat mengadopsi tren dari konten viral, sehingga video viral membentuk tren konsumsi baru. Produk yang muncul dalam konten viral di TikTok sering dianggap must have item oleh Gen Z sehinggal meningkatkan permintaan produk secara tiba-tiba. Hal ini meningkatkan produksi, menambah tenaga kerja, dan PDB sektor tertentu seperti fashion, kosmetik, dan makanan akan ikut naik. Hal ini menciptakan perputaran ekonomi digital yang cepat akibat permintaan produk yang tinggi (fast consumption cycle). Namun siklus cepat ini juga memberikan risiko adanya overconsumption dan inflasi sementara pada barang-barang tren.

Konten viral di TikTok memberikan kontribusi nyata terhadap PDB dan ekonomi kreatif. Dalam industri konten digital seperti TikTok dapat dikategorikan ke dalam sektor ekonomi kreatif, dimana industri ini memberikan kontribusi melalui peningkatan PDB. Berdasarkan Badan Pusat Statistik 2024, sebesar 7,3% PDB Nasional disumbang oleh sektor ekonomi kreatif. Pertumbuhan dari industri konten digital dan influencer marketing tumbuh sekitar 15% per tahun dengan perkiraan dapat menciptakan lebih dari 1 juta peluang ekonomi mikro di Asia Tenggara. Selain itu, video viral dapat memicu peningkatan yang signifikan terhadap ekonomi lokal pada sektor UMKM dan pariwisata. Kunjungan dan penjualan melonjak drastis pada sektor UMKM dan pariwisata ketika sebuat tempat wisata, makanan lokal dan produk daerah menjadi viral. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2023, Desa Wisata Penglipuran di Bali dan Pantai Klayar di Pacitan sempat viral sehinggal kunjuangan naik lebih dari 100% dalam kurun waktu 3 bulan. Selain jumlah kunjungan, ekonomi lokal seperti penginapan, kuliner, transportasi juga mengalami kenaikan.

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa konten video viral di TikTok memiliki dampak positif maupun negatif bagi perekonomian suatu negara. Video viral di TikTok dapat menjadi katalis bagi sub-sektor ekonomi digital melalui percepatan sirkulasi konsumsi, mendorong kinerja UMKM, serta memperluas peluang di sektor ekonomi kreatif. Namun, dampaknya terhadap kestabilan dan keberlanjutan ekonomi bergantung pada sejauh mana Negara mampu mengelola dan menyeimbangkan dampak sosial, budaya, dan fiskal dari ekonomi FYP tersebut.

Ditulis Oleh :

Tags :