Instrumen keuangan derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya tergantung dari nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset). Dimana instrumen derivatif memberikan return yang bergantung pada faktor-faktor tambahan terkait dengan harga aset lain, derivatif memegang peranan penting dalam pengelolaan portofolio dan sistem keuangan (Samsul, 2019). Variabel instrumen keuangan berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang, tingkat suku bunga dll. Dimensi pasar berjangka terdiri dari bursa berjangka, dimana transaksi kontrak beli dan jual dilakukan oleh banyak pembeli dan penjual sesuai standar dengan penyelesaian setiap hari. Yang kedua OTC (over the counter), dimana transaksi kontrak beli dan jual dilakukan oleh dua pihak tertentu yang tidak standar dan penyelesaian mengikuti tanggal jatuh tempo.
Dalam bursa berjangka terdiri dari anggota bursa yang meliputi : produsen, konsumen, dan pedagang perantara. Produk bursa meliputi : valuta asing, bunga, indeks saham (pertanian, perkebunan, pertambangan, dll). Jenis resiko yang dihadapi adalah OTC (over the counter) bursa berjangka, proses penyelesaian akhir transaksi keuangan (settlement) dapat berupa cash delivery (derivative), komoditi (physical delivery), masa kontrak dapat menggunakan gaya American atau European.
Beberapa fungsi penggunaan instrumen derivatif : 1) Fungsi penimbun, dimana mengambil keuntungan dari pergerakan harga aset di masa depan, menyimpan aset beberapa waktu dan menjual aset tersebut untuk mendapatkan keuntungan. 2) Fungsi stabilisasi harga, dengan menggunakan instrument derivatif dapat membuat harga aset stabil dari saat membeli dan menjual aset tersebut untuk memperoleh keuntungan. 3) Fungsi distribusi, dimana sebagai distribusi aset mencegah ketidakpastiaan pergerakan harga aset di masa mendatang. 4) Fungsi spekulasi, dimana mencari keuntungan yang tinggi dari perbedaan harga beli dan harga jual. 5) Fungsi lindung nilai, sebagai sarana melakukan lindung nilai atas aset yang dimiliki. 6) Fungsi arbitrase, dimana membeli atau menjual aset yang sama di pasar yang berbeda, untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Fungsi penggunaan derivatif memiliki banyak manfaat, selain manfaat terdapat risiko dalam instrumen derivatif: 1) Risiko pasar, karena terdapat perubahan harga, maka dapat menurunkan nilai derivatif. 2) Risiko kredit, terdapat kemungkinan gagal memenuhi kewajiban dari salah satu pihak. 3) Risiko likuiditas, kemungkinan tidak dapat dijual atau dibeli secara cepat. 4) Risiko operasional, kemungkinan terjadi kegagalan sistem atau proses dalam mengelola derivatif.
Menurut Bursa Efek Indonesia terdapat beberapa jenis produk turunan yang diperdagangkan: Single Stock Futures (SSF) adalah perjanjian dua pihak yang dapat memilih untuk menjual atau membeli saham dengan harga yang sudah disepakati dalam jangka waktu yang ditentukan. IDX LQ45 Futures adalah kontrak yang dapat memilih membeli atau menjual underlying di masa yang akan datang dengan menggunakan indeks saham, indeks LQ45 dapat menjadi indikator yang efektif dalam melakukan tracking secara keseluruhan. IDX30 Futures adalah kontrak yang dapat memilih membeli atau menjual underlying yang menggunakan indeks 30 saham yang sudah diseleksi dari saham indeks LQ45. KBIA MSLCHK Futures adalah kontrak yang memilih membeli atau menjual underlying yang tercatat di Bursa luar negeri pada harga dan waktu tertentu, produk ini dimanfaatkan oleh investor untuk mendapatkan eksposur atas pergerakan saham-saham luar negeri. Indonesia Government Bond Futures (IGBF) adalah mewajibkan pihak membeli atau menjual sejumlah Surat Utang Negara pada harga dan waktu tertentu di masa depan. Basket Bond Futures (BBF) adalah mewajibkan pihak membeli atau menjual sekumpulan Surat Utang Negara pada harga dan waktu di masa depan.
Pada tahun 2025, perdagangan derivatif di pasar modal Indonesia tercatat dengan volume tahunan tertinggi 8 Agustus 2025 dengan total volume transaksi derivatif sebanyak 8.573 kontrak. Total volume ini meningkat 369% dibandingkan pada akhir tahun 2024 lalu. Menunjukkan semakin meningkatnya minat investor terhadap instrumen derivatif dan mencerminkan efektivitas strategi pengembangan pasar derivatif (idx.co.id). efektivitas penggunaan instrumen derivatif sangat berguna untuk melindungi nilai (hedging) terhadap risiko yang ada dan fluktuasi terhadap perubahan harga, nilai tukar, dan suku bunga, sehingga efektif digunakan sebagai pilihan investasi untuk mendapatkan keuntungan di masa depan dan meningkatkan kinerja pasar perusahaan, derivatif memungkinkan investor untuk mendiversifikasi portofolio ke berbagai jenis aset.