Ikuti Workshop Kewirausahaan, Mahasiswa STIESIA Dipesan agar Tidak Lupa Restu Orangtua dan Bersedekah

Para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) penerima bantuan dana usaha Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2WM)  terus digembleng agar siap menjadi wirausahawan.

Kali ini mereka mendapatkan pembekalan dalam workshop kewirausahaan yang menghadirkan praktisi wirausahawan Anas Pandu Gunawan, wirausahawan di bidang kuliner dan jasa transportasi.

Jika dalam workshop sebelumnya lebih fokus pada pengembangan produk, workshop yang digelar di ruang 104 gedung pascasarjana STIESIA, Kamis, 21 September 2023, lebih ditekankan pada bagaimana sikap seharusnya seseorang yang memilih menjadi wirausahawan. “Modal memulai bisnis adalah 2 M, yakni mental dan mindset,” kata pria yang akrab disapa Pandu ini.

Menurut Pandu, seseorang yang memilih jalan untuk berbisnis harus bermental baja seperti kuat menghadapi penolakan, pantang menyerah, siap untung siap rugi.

Selain mental, seorang wirausahawan juga harus memiliki mindset yang mendukung. Seorang wirausahawan harus memiliki apa yang disebut sebagai Growth Mindset. Jadi seorang wirusahawan harus siap menerima kritikan, masukan dari pelanggan, fokus untuk berkembang, tidak suka zona nyaman.

Sebagai wirausahawan yang telah berpengalaman, Pandu tidak melupakan apa yang disebutnya sebagai marketing langit. “Jangan pernah lupakan doa restu orangtua, bersedekah, banyak banyak mendoakan orang lain dan jangan lupa berbagi dengan yang lain,” pesan Pandu.

Masih dalam kesempata tersebut, Kepala Bagian Pusat Karir, Kewirausahaan dan Treasury Study (CCETS) STIESIA Surabaya R. Yudi Sidharta, S.E., M.S.A. mengatakan, workshop kewirausahaan kali ini memang lebih menekankan pada pemberian motivasi kepada para mahasiswa dalam berwirausaha. “Kalau sebelumnya lebih pada mengembangkan produk yang dihasilkan, kali ini lebih pada bagaimana seharusnya sikap seorang wirausahawan,” ujar Yudi.

Karena itu, kata Yudi, pihaknya menghadirkan Anas Pandu Gunawan yang juga seorang praktisi wirusahawan utamanya di bidang kuliner dan jasa transportasi. Ia merupakan pengusaha kuliner jajanan tradisional wingko, penyedia jasa katering dan jasa rental kendaraan dan perjalanan.  

“Para mahasiswa perlu diberi motivasi dalam menjalankan wirausaha mereka,” kata pria yang juga dosen STIESIA Surabaya tersebut.

Seperti diketahui, para mahasiswa STIESIA ini merupakan mereka yang telah lolos dalam pendanaan P2WM. P2MW merupakan program pengembangan usaha mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melakukan pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha kepada mahasiswa peserta P2MW.

Kepala Bagian CCETS STIESIA menyerahan cendera mata kepada

Perlu diketahui, tiga kelompok usaha mahasiswa STIESIA dengan total 11 mahasiswa berhasil lolos dan menerima bantuan dana usaha P2MW tahun 2023 dari Kemendikbudristekdikti.

Ketiga kelompok usaha mahasiswa ini membuat produk produk inovatif. Kelompok usaha pertama diketuai Mirza Ghiffari Rahmansyah dengan anggota Virginia Widiyanti, Rafi Saputra Utomo, Irianto Muhammat Krisna. Mereka membuat produk yang dinamai Trust Shoes Care. Usaha ini bergerak dalam bidang jasa laundry atau cuci sepatu.

Kelompok kedua diketuai Rusda Lussia Elvara Primadani dengan anggota M. Rafli Azlam Azzuhri dan Diva Nata Robiyanti. Kelompok ini membuat produk yang diberi nama Lip Balm (pelembab bibir) Amara. Uniknya lip balm ini terbuat dari buah delima yang selama dikenal kaya manfaat dan khasiat bagi kesehatan.

Kelompok usaha ketiga dengan ketua Jessica Putri Anugrah dan sebagai anggota Anisya Weddyanti Putri, Annes Angki Wijayanti, dan Dinda Puri Safa. Mereka membuat produk andalannya yang diberi nama Jean de Soap. Produk ini juga tak kalah unik. Sabun kesehatan yang memanfaatkan limbah wortel.

Dikatakannya, workshop yang diberikan merupakan bagian dari persiapan ajang kompetisi ajang kewirausahaan nasional yang puncaknya dibelar bulan Oktober di Bali. Ajang kewirausahaan nasional itu bernama Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) EXPO XIV 2023 Dalam ajang sama tahun lalu, ada juga tim mahasiswa STIESIA juga berprestasi menjadi salah satu peserta KMI EXPO XIII 2022 di Universitas Pembangunan Negara Veteran Jawa Timur di Surabaya. Saat itu Ahmad Nizar, Rahmat Diotiffano Winanda dan Bintang Adi Santoso menampilkan produk keripik gedebok pisang yang diberi nama De’Chips.

Penulis            : Fathurrochman Al Aziz

Foto                 : Humas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *