e-SEMINAR EMPATHETICAL LEADER & MARKETING FOR SUCCESS

Emphathetical Leader & Marketing For Success, tema yang diusung pada e-seminar yang diselenggarakan oleh program Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), pada hari Sabtu, 18 Juli 2020.

            Bertindak sebagai moderator, KAPRODI Magister Manajemen (MM) STIESIA yaitu Dr. Djawoto., S.E., M.M. Dalam e-seminar tersebut, mengundang narasumber handal dalam bidangnya yaitu H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP (Gubernur Jawa Tengah) , Prof. Dr. IR. Ujang Suwarman (Ketua AACIM dan Dosen IPB), M.SC, Dr. Gancar C. Premananto SE., M.Si. (KAPRODI Magister Manajemen UNAIR).  

            “Emphathetical Leader & Marketing For Success” merupakan kajian dalam bidang pemasaran sekaligus di kombinasi dengan bidang sumber daya manusia yang sasarannya adalah agar UMKM, industri dan perusahaan kecil hingga besar dapat survive dalam era pandemi sekaligus memasuki era resesi kuartal kedua di Indonesia.

            Sebelum narasumber memaparkan materinya, e-seminar tersebut dibuka oleh Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., C.A. (Ketua STIESIA) , beliau dalam sambutannya sudah menyinggung bahwa Indonesia pada kuartal kedua sudah memasuki resesi sebesar -4,1%.

            Krisis ekonomi semakin terasa dalam semua sektor, Prof. Dr. IR. Ujang Suwarman (Ketua AACIM dan dosen IPB) menjelaskan bahwa krisis ekonomi yang terjadi di seluruh dunia termasuk di Indonesia dapat ditekan dengan membangun hubungan panjang dengan customer. Hubungan panjang tersebut berawal dari empati yang tumbuh, misal: dalam era pandemi ini tidak melonjakkan harga suatu barang kebutuhan secara berlebih. Hal itu merupakan empati seorang produsen kepada konsumen, karena konsumen adalah penentu dan merupakan raja. Marketing sasarannya konsumen, dan konsumen tidak bisa terlepas dari perilakunya sebagai konsumen. Jadi dalam hal itu baiknya tumbuh rasa empati seorang produsen kepada konsumen agar terjadi hubungan panjang dan bisnis tetap berjalan walaupun dalam masa pandemi yang sulit ini.

            Dr. Gancar C. Premananto SE., M.Si. (KAPRODI Magister Manajemen UNAIR) menambahkan selain menjadi produsen yang empati terdapat leadership yang harus dibangun oleh seorang leader kepada bawahannya atau karyawannya dengan sifat dan sikap empati pula. Hal tersebut dapat dilakukan dengan training , practicing dan benchmark juga story telling of success story. Karena kesuksesan seorang leader, 80% adalah menjadi emphatic leader seperti akar, mengakar kuat pada bahawahannya dan menjulang tinggi akan prestasinya.

            Dalam e-Seminar Emphathetical Leader & Marketing For Success , H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP (Gubernur Jawa Tengah) membagikan tips agar menjadi pemimpin yang sukses dalam mengelola bisnisnya dan karyawannya dengan efektif dan menerapkan empati, yaitu dengan memfasilitasi sekaligus menampung setiap saran positif dan kritik membangun yang terdapat di sosial media. Menjadi pebisnis tanpa memiliki sosial media merupakan kelambatan dari suatu perjalanan bisnis apalagi di era disrupsi ini, semua serba digital. Tidak hanya branding produk, branding perusahaan, bahkan branding diri dengan sosial media, namun perlunya untuk menampung kritik saran yang membangun demi terwujudnya kualitas yang diinginkan target atau calon konsumen. Karena dengan memfasilitasi dengan sosial media sudah hal kecil dari empati kita dalam mewujudkan keinginan konsumen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *