Modal Gemar Berwirausaha, Mahasiswa STIESIA Semangat Bisnis ‘Trust Shoes Care’

Bermula dari kegemarannya berjualan, Mirza Ghiffari Rahmansyah, mahasiswa STIESIA Surabaya, membuat jasa cuci sepatu premium, Trust Shoes Care. Melalui Trust Shoes Care, Mirza bersama rekan-rekannya sukses meraih pendanaan program pengembangan mahasiswa wirausaha (P2MW) dari Kemendikbudristekdikti. Bahkan kini Mirza dan kawan kawannya memiliki gerai tempatnya untuk menjalankan wirausaha di daerah Sukolilo, Surabaya.

Mirza mulai coba-coba merintis usaha jasa layanan perawatan sepatu ini di tempat dirinya kos di seputar kampus STIESIA Surabaya. Awalnya, mahasiswa semester 7 prodi S-1 Manajemen ini sendiri yang merintis usaha jasa laundry sepatu. Mirza mengaku sudah terbiasa berjualan sejak masih kecil. “Sejak kecil, saya sudah terbiasa jualan,” cerita Mirza, beberapa waktu lalu di sela kegiatan PKKMB STIESIA Surabaya.

Mirza memperlihatkan cara cuci sepatu.

Dikisahkannya, mulai dari sejak SD hingga SMA, Mirza hobi berjualan. Mulai dari makanan kecil hingga menjadi reseller barang. Hobinya tersebut tetap berlanjut saat ia mulai masuk bangku kuliah di STIESIA.

Jiwa wirausahanya pun membuat Mirza memutar otak kira kira produk apa yang menjadi obyek jualannya. Pilihan pun jatuh pada usaha laundry atau cuci sepatu. Mengapa? Mirza mengaku hanya mempertimbangkan usaha yang sekiranya pas bagi anak mahasiswa. “Sering kan, teman teman ini enggan mencuci sepatu atau ada juga yang terlalu sibuk sehingga tidak sempat,” ujar Mirza.

Pada awal usahanya yang baru beberapa bulan, Mirza hanya mematok target sesama teman mahasiswanya sendiri. Model pemasarannya pun masih gethok tular atau word of mouth. Merintis usaha pada awalnya memang gampang gampang sulit. Meski sudah ditawarkan, tetapi tidak semua temannya mau.

Namun Mirza tak mau menyerah begitu saja. Berbagai macam cara ditempuhnya. Termasuk salah satunya menawarkan jasa laundry sepatu plus antar jemput sepatu. “Pokoknya masih radius sekitar kampus saja saya antar jemput”, kata mahasiswa asal Gresik, Jawa Timur ini.

Stan usaha Mirza di daerah Sukolilo. (istimewa)

Rupanya upaya Mirza untuk mengembangkan kewirausahaan yang dirintisnya gayung bersambut. Ia pun ditawari mengikuti salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yakni P2MW 2023. Untuk kegiatan ini, Mirza pun diharuskan memiliki tim. Dan akhirnya ia pun menggandeng 3 rekannya yang aktif di UKM Kewirausahaan STIESIA. Mereka adalah Irianto Muhammat Krisna, Rafi Saputra Utomo dan Virginia Widiyanti.

Sebagai tim, mereka sudah membagi tugas masing masing. Krisna mendapat tugas memperbarui stok bahan baku dan peralatan. “Dia (Krisna) mengantarkan sepatu ke konsumen ataupun mitra,” kata Mirza.

Rafi Saputra, teman satu tim lainnya, dibebani tugas untuk melakukan promosi dan Kerjasama. Termasuk tugas Rafi adalah sebagai admin media sosial. Virginia diberi tugas sebagai pengelola keuangan dan pembukuan usaha. Sedangkan Mirza sendiri melakukan pengerjaan membersihkan dan perawatan sepatu serta bertanggung jawab atas berjalannya usaha sekaligus mengambil keputusan kebijakan usaha.

Mirza dan rekan rekannya tampak serius menggeluti usaha mereka dan bisa menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa lainnya. Meski sebagai peserta P2MW 2023 tak ikut dalam puncak ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XIV Tahun 2023 yang digelar di Universitas Pendidikan Ganesha pada tanggal 15 – 17 November 2023, namun Mirza tetap bertekad melanjutkan usaha mereka.

Mirza kini telah memiliki stand di daerah Keputih . “Alhamdulillah akhirnya kami punya stand,” ucap Mirza. (*)

Penulis/Foto : Fathurrochman Al Aziz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *